KETIKA RAKYAT MEMBUKA TABIR REALITA


            Tatkala beancana menimpa tinggi bumi persada, sisakan duka dalam derai air mata, terkikis habis lewat tangis, terkadang lewat kabar yang tersiar, tersebar dengan gambar-gambar yang di eda. sekian banyak anak manusia meronta menghalau pedihnya luka dan derita dalam dahsyatnya petaka yang terjadi tanpa dinyana dan tiba-tiba.
Tapi… bagi bapak-bapak penguasa, sepedih apapun bala bukanlah sebuah kendala yang bisa menunda rencana buaya untuk terus berlaga di arena hura-hura sang mafia gila yang tak punya tenggang rasa terhadap sesama. Halalkan segala cara demi harta dan dunia dengan tega merekayasa fakta seketika yang nyata jadi sengketa. Sungguh… taka ada lagi peduli, kendati tragedy bertubi-tubi melanda negeri, sama sekali tak menghalangi aksi-aksi orang berdasi sibuk atur strategi untuk kepentingan pribadi dengan alasan kejar obsesi tanpa kenal hati nurani. Lepas kendali dan tidak manusiawi, dengan gengssi tinggi pertahankan harga diri, sok punya nyali dan memiliki budi pekerti. Pura-pura silaturahmi dan bersosialisasi melalui cara memotivasi dan inspirasi, padahal sekedar cari sensasi dengan basa-basi yang tak berarti. Ditengah sibuknya pamer jati diri, seiring siapkan argumentasi agar menguasai materi untuk alibi, atur teori manakala dipublikasi, dan bilamana ada agresi lalu sembunyi dibalik fakta yang hakiki.
Dimana hatimu wahai bapak-bapak pemimpin negeri??? Saat kalian bicara tebar pesona, jaga wibawa agar terkesan punya kharisma lewat rekayasa yang dikemas dalam drama. Aturan mutlak dibuat dan semata berlaku hanya untuk rakyat jelata, lengkap dengan sanksi harga mati dengan dalih Negara telah rugi. Slogan-slogan terpampang hiasi wajah-wajah trotoar dengan ungkapan pasti, mengajak dan memuji, seperti bukti yang sering dijumpai ‘’ORANG BIJAK TAAT BAYAR PAJAK’’ what is the meaning at all??
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dimana rakyat mampu menjadi manusia bijak yang selalu taat pajak, lalu setelah kumpul, kau bajak enak-enak tanpa peduli harga diri dan tak mau tahu siapa yang rugi. Sedikitpun tak pernah terpikir, niscaya suatu ketika kalian akan terjatuh karena ulahmu. sadari sepenuh hati bahwa selama ini kalian terlalu bangga dengan dosa. Pencuri dengan gelimang harta yang pasti membawa petaka membuat banyak manusia kecewa dan angkara murka. Andai kata uang hasil kejahatanmu mampu membeli hukum dan hakim, singkirkan bukti-bukti, hadirkan saksi dengan keterangan-keterangan imitasi setelah rapi negosiasi. Rekrut lawyer-lawyer kawakan yang handal, mengubah akurasi melalui aksi-aksi keji penuh variasi, dengan somasi-somasi sebagai solusi untuk mencapai misi.
Dengan gaya bicara yangmampu menyampaikan penjelasan-penjelasan dan pembelaan tajam dan meyakinkan sesuai dengan keinginan klien dengan bayaran yang ditawarkan cukup menggiurkan. Bisik-bisik gandeng polisi sebagai sumber informasi dengan tugas aksi memainkan berita acara pemeriksaan degan hasil penyidikan penuh kepalsuan dan kebohongan, lempar batu sembunyi tangan. Sehingga mampu meringankan segala tuntutan yang dibebankan. Semuanya diatur apik dengan prosedur fiktif, mainkan scenario masing-masing yang telah boss tugaskan. Usai sudah pion-pion ditaklukan dan dilumpuhkan dengan kekuatan uang.

No comments:

Post a Comment